MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Pengertian
Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu organisasi
untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi (Wahyudi & Suryono, 2006). Sumber daya manusia
merupakan salah satu sumber daya yang ada dalam suatu perusahan organisasi
disamping sumber daya yang lain, misalnya modal, material, mesin dalam
perusahan ,sehingga menjadi bermanfaat dan tanpa adanya sumber daya manusia dan
teknologi. Hal ini karena manusialah yang mengelolah sumber daya lainnya yang
ada dalam perusahan, sehingga menjadi bermanfaat dan tanpa adanya sumber daya
manusia maka sumber daya lainnya menjadi sangat penting. Hal yang penting
diperhatikan dalam pemeliharaan hubungan tersebut antara lain adalah kepuasan
kerja para karyawan (Panudju, Haryono, Andira, Subroto, & Cahyoko,
2003).
Karyawan merupakan penggerak operasi organisasi, sehingga jika kinerja pegawai
meningkat, maka kinerja organisasi juga akan meningkat. Para pegawai diarahkan
untuk meningkatkan kinerjanya agar memiliki sikap dan perilaku yang
mencerminkan tanggung jawab, loyalitas, serta kedisiplinan. Untuk mencapai
kinerja terbaik organisasi berkepentingan melakukan penilaian terhadap
pelaksanaan tugas pekerjaan yang dihasilkan oleh para pegawai sesuai dengan
rangkaian sistem yang berlaku dalam organisasi (Sriwidodo & Haryanto, 2010).
2. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan :
Untuk mengoptimalkan sumber daya dalam organisasi perlu memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan antara lain:
a.
Gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam
organisasi tersebut. Apapun bentuk kepemimpinannya akan mempengaruhi cara orang
bekerja sebagai individu atau sebagai kelompok. Dalam kenyataannya pemimpin dapat
mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja
dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi (Wahyudi & Suryono, 2006).
b.
Motivasi kerja, motivasi adalah suatu kekuatan potensial
yang ada di dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau
dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar
imbalan moneter dan imbalan non moneter, yang dapat mempengaruhi hasil
kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi
dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan (Sriwidodo & Haryanto, 2010). Pemberian motivasi dengan
melihat kebutuhan yang dominan dari para karyawan, baik kebutuhan fisiologis
ataupun kebutuhan-kebutuhan lain, seperti kebutuhan keselamatan dan keamanan,
kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, serta kebutuhan aktualisasi diri.
Menurut Toha (1990: 202) mengarahkan pegawai untuk mencapai tujuan organisasi
yaitu dengan memotivasi pegawai secara individulah yang paling baik, karena
masing-masing individu dalam melaksanakan aktivitas mempunyai tujuan
sendiri-sendiri, sehingga untuk menyatukan tujuan tersebut pimpinan hendaknya
memperhatikan dengan memotivasi agar aktivitas pegawai tidak menyimpang jauh
dengan tujuan organisasi. (Wahyudi & Suryono, 2006)
c.
Lingkungan kerja organisasi, suasana yang ada
dalam perusahaan tersebut. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas yang dibebankan (Nitisemito, 1990: 184). Lingkungan kerja adalah
faktor-faktor di luar manusia baik fisik maupun nonfisik dalam suatu
organisasi. Antara lingkungan kerja dengan kepuasan kerja terdapat hubungan
yang positif, dan lingkungan kerja mempengaruhi produktivitas kerja suatu
organisasi. Pembentukan lingkungan kerja yang terkait dengan kemampuan manusia
dan produktivitas kerja dipengaruhi oleh faktor fisik, kimia, biologis,
fisiologis, mental, dan sosial ekonomi. (Wahyudi & Suryono, 2006)
d.
Faktor organisasi dapat pula memberikan pengaruh
terhadap kinerja pegawai melalui proses komunikasi yang efektif, baik melalui
komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah, maupun komunikasi mendatar.
Keefektifan komunikasi yang berlangsung di organisasi dapat mempengaruhi kepuasan
dan berkontribusi terhadap hasil pekerjaan/kinerja. (Sriwidodo & Haryanto, 2010)
e.
Masalah kesejahteraan, seperti dikemukakan Lee
(2006: 11) bahwa program kesejahteraan yang ditetapkan perusahaan merupakan
faktor situational yang penting dalam mem- pengaruhi kinerja karyawan. Program
kesejahteraan pegawai akan menjadi bermanfaat apabila dapat memberikan rasa
aman dan dapat dinikmati oleh seluruh pegawai. Sebagai perwujudannya apabila
program kesejahteraan memberi- kan manfaat dan memberikan rasa aman bagi
seluruh karyawan diharapkan dapat meningkatkan kesetiaan sehingga produktivitas
kerja dan kinerjanya akan meningkat. (Sriwidodo & Haryanto, 2010)
3. Kesimpulan
Kinerja dan keefektifan pegawai dalam melaksanakan tugas sangat ditentukan
oleh kompetensi yang disyaratkan oleh bidang pekerjaan. Melalui kompetensi yang
semakin memadai seseorang akan lebih menguasai dan mampu mene- rapkan semua
tugas pekerjaan sesuai dengan job description yang ditetapkan.(Sriwidodo & Haryanto, 2010)
Motivasi yang semakin tinggi berperan untuk memberikan penguatan terhadap
keinginan-keinginan yang mengarah pada tercapainya prestasi kerja yang semakin
baik serta dapat mengarahkan sikap perilaku individu dalam mencapai tujuan.
Ciri-ciri pegawai dengan motivasi tinggi menurut indikator-indikator motivasi
dalam penelitian ini dapat dilihat dari menyenangi pekerjaan yang dilakukan,
menunjukkan kreativitas dalam bekerja, menunjukkan tanggung jawab dalam
bekerja, memiliki otonomi yang tinggi dalam bekerja. (Sriwidodo & Haryanto, 2010)
Efektivitas komunikasi semakin tinggi apabila atasan menyampaikan
petunjuk kerja secara rinci, informasi disampaikan tepat waktu dengan bahasa
yang mudah dipahami, adanya teguran bila terjadi ke- salahan, atasan mau
mendengar saran/ pendapat bawahan, atasan menghargai setiap keluhan, karyawan
saling bertukar pendapat, mau mendengarkan pendapat teman.(Sriwidodo & Haryanto, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Panudju,
A., Haryono, Y., Andira, Subroto, B., & Cahyoko, S. (2003). Jurnal
manajemen & bisnis sriwijaya. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya,
1(2), 1–17.
Sriwidodo, U., &
Haryanto, A. B. (2010). Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi Dan
Kesejahteraan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan. Manajemen
Sumberdaya Manusia, 4(1), 47–57.
Wahyudi, A., & Suryono,
J. (2006). Analisis pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja
terhadap kinerja pegawai. Manajemen Sumber Daya Manusia, 1(1), 1–14.
0 komentar:
Posting Komentar