MAKALAH PENGANTAR ILMU PERTANIAN
PERANAN SEKTOR PERTANIAN DI NEGARA BELANDA
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA :
ZULFA NUR ISA 170321100007
AGUNG SETYAWAN 170321100015
INDAH TRI WULANDARI 170321100021
ILLA ANNURIYAH 170321100045
ZAINATUL LAILI 170321100059
FEBI ANUGRAINI 170321100067
SLAMET HERMANTO 170321100081
ERSA DESTA WILUJENG 170321100083
FIRA FERIYADITA 170321100085
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2017
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar
Ilmu Pertanian tentang Peranan Sektor Pertanian di Negara Belanda. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal,
terlepas dari itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat ataupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Bangkalan, 08 Desember 2017
Penyusun
1.1 Latar Belakang
Kehidupan
manusia dalam melangsungkan hidupnya tidak akan lepas dari kebutuhan pangan,
seperti beras, sayur, buah, daging, telur, susu, dan sebagainya. Hal ini sangat
diperlukan bagi tumbuh kembang manusia serta kelangsungan kesehatan yang
mumpuni. Di negara maju maupun negara berkembang juga tidak lepasdari sektor
pertanian, meskipun dalam kurun waktu terakhir jumlahnya mengalami penurunan,
akan tetapi pertanian tidak boleh dipandang sebelah mata karena selain
satu-satunya penghasil sumber makanan, pertanian jugamerupakan sumber
pendapatan bagi negara. Peran strategis sektor pertanian digambarkan dalam
kontribusi penyediaan bahan pangan dan bahan baku industri, penyumbang PDB,
penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja, sumber utama pendapatan rumah
tangga pedesaan, penyedia bahan pakan dan bioenergi.
Lebih
dari setengah daratan Eropa digunakan untuk pertanian, seperti halnya di negara
Belanda, yang merupakan salah satu negara eksporter produk pertanian terbesar
setelah Amerika dan Perancis. H. Colman berkebangsaan Inggris (Dikutip dari
Michael Wintle) mengungkapkan penemuannya yang menunjukkan kemajuan pertanian
Belanda dibandingkan negara-negara tetangga telah terjadi sejak abad ke-19 an.
Hanya saja hal ini kurang dikenal di masyarakat dunia karena kurangnya
literatur berbahasa Inggris. Hingga kini, pertanian negara Belanda terus
mengalami berbagai kemajuan.Kemakmuran pertanian Belanda tentu tidak selalu
berjalan dengan baik.Permasalahan-permasalahan yang terjadi itulah yang
menjadikan Belanda terus berkembang sehingga menghasilkan inovasi-inovasi baru
di bidang pertanian.
Dari
penjelasan di atas menjadikan alasan kami dalam penulisan makalah ini untuk
mengetahui lebih dalam peranan sektor pertanian di negara Belanda.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan sektor pertanian di negara
Belanda?
2. Bagaimanaperanan
sektor pertanian di negara Belanda?
1.3 Tujuan
1. Mengetahuiperkembangan
sektor pertanian di negara Belanda.
2. Mengetahui
peranan sektor pertanian di negara Belanda.
2.1 Sektor Pertanian di Negara Belanda
Belanda merupakan
salah satu negara maju yang berada di kawasan benua Eropa.Negara Belanda mampu
menjadi negara maju hanya di sektor pertanian.Sebenarnya lahan di Belanda tidak
begitu luas, hanya sekitar 41.526 km2 dan hampir seluruh wilayah Belanda
ada di bawah permukaan laut.Wilayah-wilayah pinggir laut Belanda yang dulunya
merupakan pantai, sekarang menjadi lahan pertanian yang subur.Meskipun begitu,
Belanda mampu mencukupi kebutuhan pangan rakyatnya sendiri dan mampu menjadi negara
pengekspor hasil-hasil pertanian.Potensi alam Belanda yang sangat baik untuk
pertanian tersebut dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh masyarakatnya.Belanda
menerapkan majanemen efisien mekanisme pemasaran dan transportasi yang cepat.Hal
tersebut menjadi kunci dalam usaha pemanfaatan potensi alam di bidang pertanian
ini, efisiensi dalam bekerja, serta pemberlakuan system insentif, maka jadilah
Belanda sebagai negara eksportir produk pertanian terbesar kedua di dunia.
Sektor pertaniannya memberikan kontribusi
sekitar 20% terhadap PDB.Pada tahun 2007, total ekspor pertanian mencapai € 58
miliar per tahun. Negara Belanda merupakan pengekspor tomat terbesar kedua di
dunia setelah Meksiko, produksi tomat terus melonjak dari 730 juta Kg di tahun
2008 menjadi 800 juta Kg di tahun 2009. Menurut data terakhir pada tahun 2010,
Belanda mampu mengekspor 2,1 miliar Kg sayuran dan buah buahan keluar negeri.
Produk-produk seperti kentang, tomat, buah pear, wortel kol dan daun bawang,
juga mentimun, apel, jamur, paprika, daun sla, witlove, kembang kol dan bawang
merah adalah panen Belanda yang membanjiri pasaran Eropa.
Kunci utama keberhasilan pertanian
Belanda adalah riset.Di Belanda yang terkenal dengan riset ilmu pertaniannya
ialah di Universitas Wageningen. Pemerintah Belanda menggunakan hasil
riset-riset yang telah terbukti dan kemudian diterapkan ke dalam sistem pertanian. Pemerintah Belanda berupaya membuat
pendidikan tinggi agar semudah mungkin dapat diakses oleh mahasiswa dalam
negeri maupun dari luar negeri, maupun dari kalangan-kalangan profesional
diberbagai dunia yang ingin belajar di Belanda. Meskipun hanya 5% penduduk
Belanda yang memiliki profesi dalam bidang pertanian, namun produk yang
dihasilkan mencapai lebih dari 10% total produk ekonomi nasional. Teknologi dan
pertanian yang modern seperti metode bercocok tanam dalam Green House (Rumah
Kaca) yang terus dikembangkan merupakan kunci sukses dari pencapaian ini.Produk
pertanian dari Belanda sangat beragam mulai dari buah-buahan dan sayuran
seperti apel, cokelat, andewi, jamur, bawang, tomat, kentang, wortel, hingga
bunga dan tanaman hias berupa bulb seperti bunga tulip. Dengan produk pertanian
yang dihasilkan Belanda merupakan eksportir terbesar dengan memasok 70% ekspor
tanaman hias Uni Eropa dan 93% untuk produksi bulb.
2.2 Perkembangan Pertanian Negara Belanda
Sebelum tahun 1880, bertani di negara Belanda
sudah menjadi mata pencaharian penduduk setempat, yaitu sekitar 2,8 juta pekerja.
Pada tahun 1930 ketika perang dunia II, terjadi krisis ekonomi dan keterbatasan
makanan hingga menyebabkan pemerintah terdorong untuk menetapkan kebijakan
pengembangan sektor pertanian. Kebijakan direalisasikan dengan penerapan
intensitas penggunaan mesin dalam kegiatan bertani, penggunaan pupuk dan
pestisida untuk meningkatkan hasil tanaman,dan pembuatan kebijakan konsolidasi
tanah. Setelah perang dunia II, pertanian belanda berubah menjadi sistem
pertanian campuran yang berfokus pada padat karya yang dikarakteristikkan
dengan diversifikasi produk pertanian menuju ke sistem pertanian padat modal
dan karya (Footloose Agriculture Farms).
Kebijakan Pemerintah yang berfokus kepada
penggunaan Mesin mendorong produksi susu/Dairy.Usaha produksi susu/Dairy merupakan
sektor paling penting bagi pertanian Belanda.Pada tahun 1960-1985, produksi
susu/Dairy negara Belanda terus meningkat tiap tahunnya.Pada 1970-an, supply
tumbuh 100%. Oleh karena itu, supply yang besar ini, Belanda menjadi eksporter
susu utama (60% penjualan susu ke luar negeri). Sampai 1984 ketika European
Community menetapkan sistem kuota pembatasan produksi susu yang telah membeludak.Tahun
2005, Perdana Menteri Pertanian, Alam, dan Kualitas Makanan mengamandemekan
peraturan yang menjelaskan prospek masa depan pertanian Belanda, dengan judul ”The
Choice for Agriculture”. Prospek pertanian yang dipandang menarik dimasa depan
yaitu cocok tanam dengan rumah kaca ”greenhouse” dan Hortikultural dengan lahan
terbuka (open field horticulture). Kedepannya para petani diberikan peran yang
lebih luas dalam pengelolaan pertanian, sementara campur tangan pemerintah akan
diperkecil.
Pada
zaman modern ini, pertanian masih sangat penting.Pertanian Belanda mencakup 2/3
wilayahnya. Belanda sendiri membagi pertanian dalam 5 golongan, di antaranya
Grassland base livestock, Horticulture, arable crops, pigs and poultry, mixed
3. Area tanah yang digunakan bercocok tanam mencapai 1.930.000 hektar, dengan
53% diklasifikasi sebagai grassland (padang rumput), 42% tanah arable, 3% untuk
buah-buahan, dan 2% untuk bunga, tanaman hias, dan bibit.Sektor pertanian ke 2
paling penting adalah holtikultural. Tahun 2003 nilai ekspornya mencapai 6.5
miliyar Euro.Holtikultural meliputi tanaman hias dan sayuran. 93% tanaman hias
Belanda yang diekspor berupa Flower Bulbs (contoh: bunga tulip). Ekspor tanaman
hias Belanda mencapai 70% dari total ekspor tanaman hias negara Eropa.Para peneliti dan ahli Belanda menciptakan berbagai
jenis bunga tulip yang sangat kreatif dan inovatif yang bisa disaksikan di
kebun tulip terbesar di Belanda “Keukenhof” (The Garden of Europe).Pada musim
semi terdapat 7 juta bunga tulip hasil perkembangbiakkan.Pembeli umbi-umbian hasil Belanda
terbesar adalah Amerika dan Jepang, sedangkan Jerman dan U.K, Perancis sebagai
negara-negara pembeli bunga terbesar. Untuk Sayuran, Belanda mengekspor sekitar
540 kg tomat/tahun, dengan Jerman dan U.K sebagai pasar utama. Holtikultural
era Modern dilaksanakan dengan media Rumah Kaca (Glasshouses), dengan
seperempat praktek rumah kaca di seluruh dunia barada di Belanda.Tahun 2008,
sekitar 60.000 orang yang bekerja di Glass House.
Setelah Holtikultural, perkebunan arable menduduki sektor
ketiga paling penting. Tahun 2008, Netherland memiliki 11.000 Perkebunan
Arable, dengan membuka lapangan kerja bagi lebih dari 24.000 orang.Hasil panen
yang dihasilkan didominasi pada gandum, makanan hewan (fodder), Sugar Beets
(Lobak), table potatoes, dan tumbuhan polong (legumes). Total luas area
perkebunan arable adalah: 812,812 ha. Banyak tumbuhan arable yang tumbuh subur
di tanah berpasir, tak heran Perkebunan arable ditemukan didaerah tanah
berpasir seperti provinsi Noord-Brabant (daerah Selatan), Gelderland, dan
Overijssel (daerah Timur).
Pemerintah Belanda membentuk
Menteri Ekonomi, Pertanian, dan Inovasi yang bertugas untuk memadukan inovasi
pertanian untuk mencapai ekonomi yang kuat dengan mengutamakan keberlanjutan
lingkungan hidup.Pertanian di Belanda sangat terintegrasi dengan teknologi
modern.Teknologi-teknologi
tersebut antara lain penggunaan Green House Efisien, memanipulasi iklim dengan aplikasi LED, teknologi
robotik, komputerisasi,”Dutch Process” dalam pengolahan cokelat,
pembuatan keju berkualitas, pemanfaatan Bioteknologi, manajemen air untuk
pertanian, perkembangan ilmu science yang mendukung danbanyak lagi. Salah satu
hasil olahan pertanian negeri Belanda yang terkenal di seluruh duniaadalah
coklat Van Houten yang merupakan olahan dari kakao yang dihasilkan dari
tehnologi“Dutch Process”.Selain itu negeri Belanda juga terkenal dengan keju
Edam dan Gouda.
Penggunaan
rumah kaca, sudah menjadi hal yang lazim. Ketika musim panas, diterapkan
mekanisme solar cell rumah kaca untuk menyimpan energi panas yang disimpan di
tandon dan sungai – sungai bawah tanah sehingga dapat menaikkan suhu air.
Ketika musim dingin tiba, petani tidak khawatir karena mesin–mesin blower
mengeluarkan simpanan energi bawah tanah dan mensirkulasi udara untuk
memanipulasi iklim dalam rumah kaca, sehingga pertanian tetap berjalan.Inovasi lainnya yaitu penggunaan
LED (light-emitting diode) sebagai sumber cahaya. Dengan pengalaman
Belanda yang panjang dalam bidang agrikultur serta sinergi yang kuat antara
sektor swasta, pemerintah, universitas, dan praktis hortikultura, tidak
berlebihan jika Belanda berambisi untuk menjadi pionir dalam bidang inovasi
pertanian, khususnya aplikasi cahaya buatan (artificial lighting) dalam
rumah kaca (greenhouse). LED lighting dapat digunakan sebagai grow
light untuk mempercepat pertumbuhan tanaman ataupun steering light
untuk meningkatkan kualitas (misalnya mengarahkan bentuk buah).Hasil studi yang
dilakukan WUR, kombinasi warna merah (95%) dan biru (5%) menunjukan hasil
pertumbuhan tanaman yang lebih baik dibandingkan menggunakan penyinaran lampu
HPS (high pressure sodium).Aplikasi LED yang diarahkan langsung pada
buah tomat ternyata dapat menigkatkan kandungan vitamin C dari tomat. Kandungan
vitamin C pada tomat yang disinari cahaya LED dapat meningkat 2 kali lipatnya.
Selain meningkatkan kandungan vitamin C, penyinaran degan LED merah pada malam
hari juga menunjukkan pengurangan jumlah spora jamur yang menunjukkan efek
positif LED dalam menurunkan hama/penyakit yang menyerang tanaman.
Sektor peternakan Belanda pun tidak
kalah produktif. Sektor peternakan menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 20
ribu orang dengan jumlah sapi yang dibudidayakan mendekati 1,5 juta ekor.
Seperti hal nya sektor pertanian, peternakan di Belanda pun dijalankan dengan
mekanisasi tingkat tinggi.Hal tersebut adalah sebuah solusi atas masalah mahalnya
upah tenaga kerja.Berbagai inovasi di bidang peternakan telah mendorong tingkat
produksi susu per sapi menjadi dua kali lipat dibandingkan pada tahun1960. Para
peternak di Belanda mengandalkan robot untuk memberi makan serta memantau
kesehatan.Untuk menjaga kebersihan, kandangpun kini dirancang khusus agar
kotoran ternak langsung diangkut oleh ban berjalan bawah tanah menuju
penampungan dan diolah menjadi pupuk serta biogas. Produksi susu per tahun
berkisar 1,3 juta ton yang diolah menjadi keju, butter, susu bubuk, susu segar
dan produk olahan lain.
Dari data yang telah kami paparkan dapat
kita ketahui bahwa pertanian di negara Belanda mengalami perkembangan dalam
sektor pertanian yang begitu pesat.Saat ini negara Belanda menjadi negara
ekspor produk pertanian terbesar setelah Amerika dan Perancis. Pada tahun 2007
kegiatan pertanian disana telah memberikan 9.6% dari PDB (sebesar € 47,9
miliar). Sektor pertanian membawa
sekitar 600.000 lapangan pekerjaan, hampir 10% dari total lapangan kerja negara Belanda. Seperti
penjelasan di atas, 70% kegiatan ekonomi pertanian dilakukan pada kegiatan ekspor. 80% ekspor itu ditujukan ke
negara-negara Uni Eropa.
Sektor-sektor pertanian di Negara Belanda
sebagian besar meliputi bidang peternakan dan holtikultura. Subsektor
peternakan ini menjadi fokus utama kegiatan pertanian pada awal tahun 1900-an. Hal
ini dikarenakan tanah di negara Belanda umumnya bertemperatur dengan kadar
humus rendah serta wilayah tanah untuk bercocok tanam berukuran sempit. Hal ini
disebabkan juga pada saat itu masyarakatnya masih menggunakan cara konvensional
dalam mengolah tanah mereka akibatnya tanah yang kurang mempunyai produktivitas
jarang di manfaatkan dalam kegiatan pertanian. Hasil bercocok tanam merekapun
hanya untuk di manfaatkan sebagai makanan ternak dan sisanya dikonsumsi atau
dijual.Sedangkan pada subsistem holtikultura di negara Belanda meliputi tanaman
hias dan sayuran. Ekspor tanaman hias di Belanda kita lihat menempuh 70% dari
total ekspor di Negara Eropa.Salah satu komoditas tanaman hias terbesar adalah
bunga tulip.Sedangkan komoditas sayuran yang terbesar adalah tomat.Sudah
dijelaskan tentang perkembangan hasil komoditas tomat mulai dari tahun
2008-2010 yang menunjukkan angka kenaikan dengan rincian seperti berikut.
a.
Pada tahun 2008, Belanda mampu
memproduksi tomat sejumlah 730 Kg.
b.
Pada tahun 2009, Belanda mampu
memproduksi tomat sejumlah 800 Kg (meningkat 70 Kg).
c.
Pada tahun 2010, Belanda mampu
memproduksi tomat sejumlah 2,1 miliar Kg.
4.1 Kesimpulan
Sektor pertanian menjadi hal yang sangat
penting di Eropakhususnya di Negara Belanda.Dari analisis yang telah kami
lakukan di atas telah kita diketahui bahwa pertanian di Belanda sudah
berkembang begitu pesat dari abad ke-19an. Hingga saat ini Belanda telah mampu menjadi
negara pengekspor hasil pertaniannya setelah Negara Amerika dan
Perancis.Belanda mampu menyaingi negara-negara lain di dunia karena mereka
selalu melakukan penelitian dan riset-riset dalam bidang pertanian, pemerintah
Belanda juga memberikan anggaran yang cukup besar kepada setiap lembaga
pendidikan tinggi yang ingin melakukan riset.Hasilnya sector pertanian di negara
Belanda dapat memberikan dampak yang sangat baik terhadap kesejahteraan
masyarakatnya.
4.2 Saran
Sektor pertanian Belanda
sudah terbilang lebih dari sukses untuk mensejahterakan masyarakatnya dan untuk
kebutuhan negaranya sendiri meskipun dengan keterbatasan lahan pertanian yang
mereka miliki.Bercermin dari pesatnya perkembangan pertanian di Belanda
seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua negara khususnya bagi negara
berkembang untuk lebih berinovasi terhadap perkembangan pertanian di negaranya
masing-masing. Bisa dengan melakukan kerja sama ataupun sosialisasi akan
teknologi pertanian yang lebih efektif dan efisien, sehingga pertanian di dunia
akan seimbang. Tidak akan ada lagi pandangan ketidak adilan bahwa pertanian di
negara maju lebih banyak menikmati dampak positif dari pada negara berkembang
dalam kegiatan ekspornya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurjanah, Rahma. 2011. “Dampak
Penghapusan Subsidi Ekspor Pertanian oleh
Negara Maju Terhadap Keanekaragaman Perekonomian Negara Berkembang”. Jurnal Paradigma Ekonomika, (Online), Vol. 1, No. 3, (https://online-journal.unja.ac.id/index.php/paradigma/article/view/2212/1553, diakses 11 Desember 2017).
Negara Maju Terhadap Keanekaragaman Perekonomian Negara Berkembang”. Jurnal Paradigma Ekonomika, (Online), Vol. 1, No. 3, (https://online-journal.unja.ac.id/index.php/paradigma/article/view/2212/1553, diakses 11 Desember 2017).
Putranda, Yoga. 2015. “Inovasi
Belanda: Memanen Hasil Pertanian dari Kelap-Kelip LED”, (Online), (https://belanda/548.Inovasi-Belanda-Memanen-Hasil-Pertanian-dari-Kelap-Kelip-LED-Poetranda.Blog.html,
diakses 5 Desember 2017).
Soemitra, Yayat T. 2016. “Melihat Dari
Dekat Pertanian Belanda (3)”, (Online), (http://belanda-Melihat-Dari-Dekat-Pertanian-Belanda-(3)-Website-Resmi-Kabupaten-Bandung-Barat.html, diakses 5 Desember 2017).
Febrianti, Ria. 2015. “Negara
Belanda”, (Online), (https://belanda/708. Negara Belanda __ Holland Writing
Competition 2015 _.html, diakses 5 Desember 2017).
0 komentar:
Posting Komentar